Source: shutterstock |
Halo, readers! Kali ini aku ingin sharing pengalaman Kupu – Kupu, nih! Pernah menjadi mahasiswa kupu- kupu (kuliah pulang – kuliah pulang) adalah rutinitas yang kulalui selama hampir 4 semester, sejak semester satu sampai semester empat.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang pada saat itu mengharuskan ku tidak bisa aktif dan melibatkan diri dalam organisasi – organisasi yang ada di kampus. Salah satu faktor terkuatnya adalah jarak tempat tinggal dengan kampus yang memakan waktu 2 jam, dan mempertimbangkan faktor resiko pulang larut malam di jam tinggi karena rapat/ latihan yang biasanya dilakukan malam hari.
Kuliah
– pulang tentunya bukan keinginan pribadi ku, karena sejujurnya aku bukan tipe
orang yang suka dengan hal yang monoton dan sangat senang berkolaborasi. Aku juga
tahu bahwa dengan berorganisasi, tentunya wawasan dan kepemimpinan juga akan
terbentuk.
Bahkan
karena keinginan yang kuat untuk ikut organisasi, aku kadang suka nimbrung tiba
– tiba jadi panitia event, eh padahal gak pernah muncul dalam rapat. Bahkan
sesekali suka diliatin pas tiba –
tiba muncul di acara (Ini siapa yaa kok ada disini). Yes! I feel you hohoho...
Hingga pada akhirnya aku menyadari banyak hal selama berproses
Aku
berhenti melakukan beberapa kegiatan. Kuliah rapat, it was not my way. Tapi sebelumnya ini adalah pandangan pribadi
aku ya, of course you have
the right to think differently 😌
Beberapa situasi dalam perjalanan kuliah mengajarkanku cara menjadi mahasiswa kupu – kupu yang berfaedah.
1. Reflect : I Need to Have Different Way
Jika sebelumnya aku punya prinsip bahwa berorganisasi adalah cara satu – satunya untuk mengembangkan diri, keadaan yang tidak sejalan dengan itu memintaku untuk memikirkan cara lain.
Aku mulai mengikuti tawaran pekerjaan yang menurutku lebih fleksibel dengan waktu dan tempat, lebih sering menggunakan gadget dalam rapat dan kegiatan lainnya. Pekerjaan ini juga menjadi tempat bagi ku untuk mengekspresikan diri dan berproses di bidang yang aku sukai : bidang menulis.
Dari sini, aku juga bisa mengembangkan diri. Memahami bahwa menulis itu tidak semudah membaca tulisan orang lain. Aku belajar caranya menjadi penulis sekaligus menjadi pembaca.
2. Realize : “Kupu – Kupu” in Different Way
Menurutku, kuliah – pulang – kuliah – pulang mungkin adalah sebuah istilah yang diciptakan oleh para insan untuk ditujukan bagi mereka yang benar – benar pulang dan tidak melakukan apa – apa. And, it’s not me.
Aku sendiri pernah berpikir bahwa kuliah – rapat adalah hal yang penting, namun aku tidak perlu terlalu rigid sampai merasa tidak perlu memaklumi situasi yang sedang dijalani. Jadi, aku memutuskan untuk mengikuti komunitas yang event dan jadwal rapatnya lebih fleksibel sesuai dengan keadaan ku.
3. Substitute: Organization to be Job Experience
Selain menjadi freelance content writer, sejak semester satu aku juga mulai bekerja sebagai tutor. Dengan cara ini, aku dapat belajar mengajar sejak dini sejalan dengan jurusan pendidikan yang kuambil.
Dengan cara ini, aku juga bisa menambah pengalaman kerja dan memperluas networking dengan rekan kerja yang ada di bimbingan belajar yang umumnya sudah punya pengalaman yang lebih mumpuni.
4. Combine : Job with Organization
Di tahun ke tiga, aku mulai menyadari bahwa sebenarnya aku sudah terlibat dalam organisasi sekaligus pekerjaan. Aku berada pada fase belajar memanajemen waktu dengan lebih baik, dan tetap mengutamakan kelancaran kuliah.
Dari memulai dengan job experience, kemudian join dalam organisasi, keduanya adalah hal yang penting. Karena selain proses kuliah, pengalaman kerja juga adalah hal yang tidak kalah pentingnya. Yang terpenting adalah manajemen waktu. Jangan sampai pilihan tersebut membuatmu keteteran sampai lupa tujuan utama, yaitu kuliah.
5. Walk on : That’s my Way
Sampai pada masa pandemi ini, aku masih berada pada tahap walk on my choice. Tujuan berorganisasi adalah untuk mengembangkan diri dan jaringan pertemanan yang luas, setiap orang termasuk aku bisa mendapatkan pengalaman itu dengan cara yang berbeda.
Jadi, buat kamu yang masih di semester awal dan punya pengalaman yang hampir sama dengan aku, walk on your way! Tetap lakukan yang terbaik, ikuti apa yang bisa diikuti, namun jangan sampai memaksakan dirimu.
Be flexible, you have your own way
Jika
situasi mengharuskanmu menjadi mahasiswa kupu – kupu, coba cari cara untuk
menjadi mahasiswa kupu – kupu yang berfaedah. Versi kupu – kupu biasanya adalah
mereka yang pulang kos/ rumah tanpa melakukan apa – apa, jadilah mahasiswa kupu
– kupu yang anti mainstream!
Semangat
terus ya!
Komentar
Posting Komentar